Ramallah – Infopalestina: Ketua dewan hubungan luar negeri Amerika, Richard Hass mengatakan, hari-hari presiden Mesir, Husni Mubarak tinggal menunggu waktu. Dalam pernyataan persnya, Selasa (1/2) Hass menyebutkan, Mubarak telah memberikan banyak hal pada Mesir. Akan yang diminta sekarang adalah, segera ia lengser dari kekuasannya. Mubarak telah menentang presiden Irak Shadam Husein, saat invasi Gaza. Ia juga berhasil membendung jaringan organisasi Al-Qaida, mendukung perdamaian dan membuktikan pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini.
Sejumlah Skenario yang mungkin muncul
Hass menyebutkan, ada sejumlah scenario yang bisa dilakukan Mubarak saat ini. Diantaranya, menunjuk Umar Sulaiman yang kini jadi wakil sebagai presiden. Atau mengumumkan pemimpin transisi atau petugas pelaksana hingga perubahan undang-undang.
Terkait dengan kemungkinan sokongan Amerika terhadap oposan Muhammad El Baradei, mantan ketua badan atom dunia, Hass mengatakan, El Baradei dihormati Washington dan tentu mendukungnya. Namun Hass menyatakan, bahwa pernyataan tersebut, hanyalah sikap pribadi. Saya tidak tahu bagaimana arahan pemerintah Amerika terhadap pemerintahan Mesir, saat peletakan tampuk kekuasaan oleh Mubarak.
Kecemasan Zionis
Harian spanyol El Pais dalam analisisnya edisi Selasa (1/2) menyebutkan, tidak mungkin bisa lari, kejatuhan Mubarak sudah pasti. Hal ini tentunya berpengaruh pada hubungan Zionis-Mesir. Ia mengisyaratkan, ada ketakutan di kalangan politisi Mesir, menyusul kejatuhan Mubarak. Terutama menyangkut hubungan normalisasi antara rezim Mubarak dengan Zionis. Koran Standar Austria bahkan mengatakan, tidak mungkin tercipta perdamaian antara Entitas dan Palestina kecuali dalam kondisi seperti era rezim Mubarak atau rezim Saudi dan Jordania. Dalam tulisan akhirnya Koran ini menyebutkan, “Betul Israel akan kehilangan Mubarak”. (asy)
No comments:
Post a Comment